Jakarta – Artis sekaligus aktivis kemanusiaan Chiki Fawzi berbagi cerita tentang setahun kepergian sang ibu, Marissa Haque, sekaligus pengalamannya dalam aktivitas kemanusiaan untuk Palestina.
Chiki menceritakan bahwa perjuangan membela Palestina bagi dirinya tidak hanya soal politik, tetapi juga memiliki makna spiritual. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap misi yang dijalankan.
"Visi ini sudah ada sejak zaman Rasulullah hingga masa para sahabat. Sekarang mungkin giliran kita semua," ujar Chiki Fawzi dalam acara Studio Rumpi No Secret, Trans TV.
Menariknya, kegiatan kemanusiaan yang dijalankan Chiki juga melibatkan aktivis dari berbagai negara, termasuk yang non-Muslim, sehingga ia mengapresiasi semangat kemanusiaan mereka.
"Ada yang bilang, ‘Thank you for Indonesian people who always stand up for humanity.’ Itu menunjukkan bahwa perjuangan ini juga dihargai oleh banyak pihak," imbuh Chiki.
Sebelum mengikuti kegiatan kemanusiaan, Chiki selalu meminta doa dan restu dari sang ayah, Ikang Fawzi, serta menyempatkan diri ziarah ke makam ibunya. Ia menekankan bahwa keputusan yang diambil merupakan bagian dari qadarullah.
"Setahun lalu di tanggal yang sama, ibu saya meninggal. Jadi ketika teman-teman pelayaran kami mengalami kendala, saya berpikir harus mempertimbangkan perasaan ayah," kata Chiki.
Meski ada kendala, Chiki tetap terbuka untuk melanjutkan misi kemanusiaan jika ada kesempatan di masa depan.
"Kalau ada kesempatan, why not. Coba optimalkan saja," tutupnya.
Chiki Fawzi menunjukkan bahwa komitmen terhadap nilai kemanusiaan dan kenangan keluarga bisa berjalan bersamaan, menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin berkontribusi secara positif di berbagai bidang.
Created with © systeme.io